DIARYPSIKOLOGI.ID – Presiden Prabowo Subianto secara resmi meluncurkan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau Danantara dalam sebuah acara yang berlangsung di halaman tengah Istana Merdeka, Jakarta Pusat. Acara ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk para ketua umum partai politik, pimpinan organisasi keagamaan, pengusaha nasional, serta perwakilan dari negara sahabat.
Dalam sambutannya, Presiden Prabowo menyampaikan apresiasi kepada para tamu undangan yang turut serta dalam momen bersejarah ini. Beberapa tokoh yang hadir antara lain Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono, Presiden ke-7 RI Joko Widodo, serta Wakil Presiden Gibran Rakabuming. Kehadiran para mantan presiden dan wakil presiden ini mencerminkan dukungan luas terhadap pembentukan Danantara sebagai langkah strategis dalam memperkuat investasi nasional.
Kehadiran Tokoh Politik dan Organisasi Keagamaan
Presiden Prabowo juga menyapa sejumlah ketua umum partai politik yang hadir, di antaranya Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahdalia, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, serta Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar. Ia juga menyebutkan bahwa beberapa ketua umum partai lainnya, seperti Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dan Ketua Umum PKS, berhalangan hadir karena sedang berada di luar negeri.
Selain partai politik, Prabowo juga memberikan penghormatan kepada tokoh-tokoh organisasi keagamaan yang turut hadir, termasuk Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, Ketua Umum Muhammadiyah Prof Haedar Nashir, serta perwakilan dari Konferensi Wali Gereja Indonesia, Persekutuan Gereja Indonesia, Majelis Ulama Indonesia, Parisada Hindu Dharma Indonesia, dan organisasi agama lainnya.
Dukungan Pengusaha dan Perwakilan Negara Sahabat
Acara peluncuran Danantara juga dihadiri oleh sejumlah tokoh bisnis dan pemimpin organisasi pengusaha nasional, seperti Ketua Umum Kadin, Ketua Umum Hipmi, dan Ketua Umum Apindo beserta jajaran pengurusnya. Beberapa pengusaha ternama seperti Chairul Tanjung, Garibaldi Thohir, Anindya Bakrie, dan Arsyad Rasyid juga turut hadir dalam acara tersebut.
Selain itu, Prabowo menyapa perwakilan dari berbagai negara sahabat, termasuk Amerika Serikat, China, Jepang, Australia, Korea Selatan, serta negara-negara di Eropa. Kehadiran mereka menandakan adanya ketertarikan internasional terhadap investasi di Indonesia melalui Danantara.
Latar Belakang Pembentukan Danantara
Badan Pengelola Investasi Danantara dibentuk berdasarkan perubahan ketiga atas Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Revisi yang telah disahkan oleh DPR pada 4 Februari 2025 ini mencakup berbagai aspek penting terkait tugas dan fungsi Danantara sebagai holding investasi.
Beberapa poin utama yang diatur dalam revisi UU BUMN tersebut meliputi pembentukan Badan Pengelola Investasi, restrukturisasi BUMN, privatisasi, serta pembentukan anak perusahaan atau bahkan pembubaran BUMN yang dianggap tidak lagi efektif. Dengan adanya Danantara, diharapkan investasi nasional dapat dikelola lebih profesional dan transparan, sehingga mampu mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Peluncuran Danantara ini menandai langkah besar dalam strategi pembangunan ekonomi Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto. Dengan dukungan berbagai pihak, badan ini diharapkan mampu menjadi motor penggerak investasi yang membawa manfaat bagi kemajuan bangsa dan kesejahteraan rakyat.
