Di balik gedung-gedung megah dan jalanan sibuk Kota Semarang, ada komunitas kecil yang penuh warna dan imajinasi, yaitu Semarang Art Sketchers. Komunitas ini merupakan tempat berkumpulnya para pecinta seni sketsa dari berbagai kalangan, mulai dari pelajar, mahasiswa, pekerja kantoran, hingga seniman profesional. Dengan menggambar sebagai aktivitas utama, mereka menjadikan sudut-sudut kota sebagai kanvas yang penuh cerita.
Awal Mula Terbentuknya
Komunitas ini didirikan pada tahun 2015 oleh sekelompok seniman muda yang ingin mendokumentasikan keindahan Kota Semarang melalui sketsa. Terinspirasi oleh gerakan urban sketching di berbagai negara, mereka memulai dengan hanya empat orang yang berkumpul setiap akhir pekan untuk menggambar landmark ikonik seperti Lawang Sewu, Kota Lama, dan Simpang Lima. Kini, komunitas tersebut berkembang menjadi lebih dari 100 anggota aktif yang terus berbagi karya dan ide.
Aktivitas Rutin
Setiap bulan, Semarang Art Sketchers mengadakan sketchwalk, yaitu kegiatan menggambar bersama di lokasi tertentu. Mereka memilih tempat-tempat yang tidak hanya menarik secara visual, tetapi juga memiliki nilai sejarah, seperti Pasar Johar, Tugu Muda, atau Masjid Agung Jawa Tengah.
Selain menggambar di lokasi, mereka juga mengadakan kelas singkat untuk anggota baru yang ingin belajar teknik sketsa. Dalam kelas ini, para anggota senior dengan sukarela berbagi tips tentang perspektif, pencahayaan, dan penggunaan alat seperti pena, pensil, atau cat air.
Tak hanya itu, komunitas ini juga sering mengadakan pameran kecil di kafe atau galeri lokal. Pameran ini menjadi ajang untuk memperkenalkan karya mereka kepada masyarakat luas sekaligus mempromosikan seni sketsa sebagai bentuk ekspresi kreatif.
Kisah di Balik Sketsa
Bagi para anggota, setiap sketsa memiliki cerita. Salah satunya adalah Dita, seorang arsitek muda yang bergabung untuk menyalurkan hobinya menggambar. “Lewat sketsa, saya belajar melihat kota ini dengan cara yang berbeda. Detail yang sering saya abaikan, seperti tekstur dinding tua atau keramaian di pasar, menjadi sumber inspirasi,” tuturnya.
Ada juga Pak Sunaryo, seorang pensiunan yang mulai menggambar setelah bergabung dengan komunitas ini. “Melalui sketsa, saya merasa seperti mengenal kembali kota yang sudah saya tinggali selama puluhan tahun,” katanya sambil menunjukkan sketsa terakhirnya tentang Kampung Pelangi.
Semangat Kebersamaan

Yang membuat Semarang Art Sketchers istimewa bukan hanya hasil karya mereka, tetapi juga rasa kebersamaan yang terjalin di antara para anggotanya. Tidak ada batasan usia atau tingkat kemampuan. Setiap anggota saling mendukung, memberikan kritik membangun, dan berbagi pengalaman.
Mereka juga kerap bekerja sama dengan komunitas lain, seperti komunitas fotografi atau literasi, untuk membuat acara yang lebih beragam. Salah satu kolaborasi yang sukses adalah program “Sketsa dan Cerita”, di mana sketsa mereka dipadukan dengan tulisan yang menceritakan sejarah di balik objek gambar.
Bergabung dengan Komunitas
Semarang Art Sketchers membuka pintu lebar bagi siapa saja yang ingin belajar atau sekadar mencoba seni sketsa. Tidak perlu alat mahal atau kemampuan tingkat tinggi; yang diperlukan hanyalah kemauan untuk menggambar dan menikmati prosesnya.
Jika Anda ingin bergabung, komunitas ini biasa berkumpul setiap Sabtu pagi di tempat yang berbeda-beda. Informasi mengenai lokasi dan kegiatan mereka dapat ditemukan di akun Instagram resmi mereka, @semarang_art_sketchers. Komunitas ini membuktikan bahwa seni tidak hanya soal hasil, tetapi juga perjalanan, pengalaman, dan hubungan yang terjalin di dalamnya. Dengan setiap garis dan warna yang mereka tuangkan, Semarang Art Sketchers terus menggambarkan semangat kreatif dan cinta pada kota mereka.