Di sebuah desa yang sejuk, ada sebuah kebun luas milik seorang tukang kebun tua bernama Pak Rahman. Di kebun itu tumbuh berbagai jenis tanaman, namun yang paling menonjol adalah sebuah pohon mangga besar yang sudah tua. Pohon itu jarang sekali berbuah, daunnya mulai rontok, dan tampak tak lagi produktif.
Tetangganya sering berkata, “Pak Rahman, sebaiknya pohon itu ditebang saja. Ia hanya mengambil tempat dan tidak ada gunanya lagi.”
Namun, Pak Rahman selalu menjawab dengan senyum, “Biarkan saja, setiap makhluk ada waktunya untuk memberi manfaat, entah kapan itu terjadi.”
Suatu hari, angin kencang melanda desa itu, diikuti hujan deras yang membuat banyak rumah warga roboh. Namun, pohon mangga tua di kebun Pak Rahman tetap kokoh berdiri. Bahkan, akarnya yang kuat menahan longsoran tanah dari bukit kecil di dekatnya sehingga rumah-rumah warga di bawah bukit tidak ikut hancur.
Setelah badai reda, warga menyadari bahwa pohon tua itu telah menyelamatkan mereka. Mereka datang menemui Pak Rahman dan berkata, “Kami salah menilai pohon itu. Ternyata, keberadaannya sangat penting bagi kami semua.”
Pak Rahman hanya tersenyum dan berkata, “Setiap makhluk hidup memiliki peran dalam dunia ini, meskipun terlihat kecil atau tidak berharga. Jangan terburu-buru menilai sesuatu tidak berguna, karena mungkin di waktu yang tepat, ia akan memberi manfaat besar.”
Pesan Hikmah:
- Jangan pernah meremehkan sesuatu yang terlihat sederhana atau tak berharga.
- Setiap makhluk diciptakan dengan tujuan, meskipun terkadang kita belum mampu melihat manfaatnya secara langsung.
- Kesabaran dan kebijaksanaan dalam mengambil keputusan akan selalu membawa kebaikan.
Semoga cerita ini bermanfaat dan bisa menjadi bahan renungan!