Meriah dan Penuh Kehangatan
Semarang – Suasana penuh keakraban dan tawa mewarnai acara Halal Bihalal Masjid Al-Ikhlas Jatisari Asri, Mijen, Semarang, yang digelar pada Ahad, 27 April 2025. Acara yang dihadiri oleh ratusan warga ini terasa istimewa dengan kehadiran Lurah Jatisari, Bapak Agus Santoso, yang turut memberikan sambutan penuh makna dan pesan penting bagi masyarakat.
Dalam sambutannya, Bapak Agus Santoso menyampaikan permohonan maaf lahir dan batin kepada seluruh warga Jatisari, seraya mengajak masyarakat untuk terus mempererat persaudaraan dan menjaga semangat gotong-royong. Tidak hanya itu, beliau juga menyampaikan program kepemerintahan kelurahan terkait pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan budaya memilah sampah.
“Kebersihan adalah bagian dari iman. Mari kita sama-sama menjaga lingkungan kita, mulai dari rumah masing-masing, memilah sampah organik dan anorganik, agar Jatisari semakin bersih, sehat, dan nyaman,” pesan beliau yang disambut tepuk tangan hadirin.
Ketua panitia, Bapak Sujadi, dalam sambutannya juga menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada seluruh warga, donatur, serta panitia yang telah bekerja keras mensukseskan acara ini.
“Semoga kegiatan ini menjadi momentum mempererat ukhuwah islamiyah di antara kita semua,“ ujar Bapak Sujadi dengan penuh semangat
Ketua Takmir Masjid Al-Ikhlas Jatisari Asri, Kyai Thariq Hasan dalam sambutannya mengucapkan terimakasih kepada semua jamaah yang sudah mengadakan kegiatan ini. Beliau mengungkapkan bahwa proses pembangunan masjid telah berjalan dan menunjukkan kemajuan yang menggembirakan.
Kyai Thariq merasa senang dan bangga dengan semangat gotong royong serta kepedulian luar biasa dari masyarakat RW 06. Menurutnya, “Masjid Al-Ikhlas berdiri kokoh bukan hanya karena bangunan fisiknya, tetapi juga karena kekuatan kebersamaan dan kontribusi nyata dari warganya”. ungkapnya
Acara semakin meriah saat memasuki sesi ceramah oleh KH. Ali Ma’ruf, seorang mubaligh kondang dari Semarang. Dengan gaya khasnya yang kocak dan penuh canda tawa, KH. Ali Ma’ruf mengajak jamaah untuk merenungi tentang pentingnya kebersamaan dan makna sejati dari halal bihalal.
Beliau mengupas filosofi dari hidangan Lebaran seperti ketupat, lepet, dan lontong.
“Kupat itu ngaku lepat, artinya mengakui kesalahan. Lepet itu seperti pocong, artinya kita ini akan mati, maka persiapkan diri. Dan lontong itu, kalau punya salah jangan ditunda-tunda, langsung ngelontong alias segera minta maaf,” ungkap beliau disambut gelak tawa jamaah.
KH. Ali Ma’ruf juga menekankan pentingnya membedakan antara kesalahan kepada Allah dan kepada sesama manusia.
“Kalau salah kepada Allah, langsung istighfar minta ampun. Tapi kalau salah kepada manusia, baik lewat lisan atau tindakan, ya harus minta maaf langsung kepada orangnya. Jangan cuma berdoa tapi nggak minta maaf, nanti maafnya nggak nyampe!” katanya diselingi candaan-candaan ringan yang membuat suasana penuh ger-geran (tawa bersama).
Acara ditutup dengan doa bersama, saling bersalam-salaman, dan ramah tamah dengan menikmati hidangan . Suasana hangat, penuh canda, serta semangat kebersamaan benar-benar terasa, mengukir kenangan manis bagi seluruh warga yang hadir.
Dengan semangat yang dibangun dari kegiatan ini, diharapkan warga RW 06 Jatisari Asri semakin solid, peduli terhadap kebersihan lingkungan, kebersamaan, dan terus menumbuhkan budaya saling menghormati serta memaafkan.