DIARYPSIKOLOGI.ID – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas pemerintah untuk meningkatkan kualitas gizi pelajar di Indonesia, khususnya di Papua, mendapat penolakan dari sejumlah kelompok pelajar di beberapa kota di Papua. Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, mengimbau agar penolakan tersebut tidak sampai menghalangi hak siswa penerima manfaat.
Penolakan terhadap MBG memuncak dengan rencana aksi demonstrasi yang dilakukan oleh Solidaritas Pelajar West Papua di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan, Senin (17/2). Terkait hal ini, Hasan menegaskan masyarakat yang tidak ingin menerima manfaat MBG cukup menyampaikan penolakan kepada pihak sekolah tanpa harus melakukan tindakan yang dapat mengganggu pelaksanaan program.
“Kalau merasa tidak perlu, bisa bilang ‘kami enggak usah dikasih, enggak apa-apa’. Tidak perlu sampai unjuk rasa yang justru mengganggu hak siswa lain yang membutuhkan,” ujar Hasan di Istana Kepresidenan, Jakarta.
Tantangan dan Faktor Penolakan
Berikut beberapa faktor yang diduga menjadi alasan penolakan terhadap program MBG di Papua:
- Kurangnya Sosialisasi Program
Beberapa masyarakat merasa tidak dilibatkan atau kurang mendapat penjelasan mengenai tujuan dan manfaat dari MBG. Hal ini dapat memicu persepsi bahwa program ini memiliki agenda terselubung atau tidak relevan dengan kebutuhan mereka. - Isu Kemandirian Lokal
Ada kelompok masyarakat yang mungkin menganggap program ini dapat melemahkan kemandirian dalam penyediaan pangan lokal. Mereka khawatir bahwa ketergantungan terhadap bantuan luar dapat mengurangi apresiasi terhadap produk dan sumber daya lokal. - Stigma Bantuan Pemerintah
Sebagian masyarakat di wilayah Papua mungkin memandang bantuan dari pemerintah pusat dengan skeptis karena berbagai pengalaman masa lalu. Akibatnya, muncul resistensi terhadap berbagai program, termasuk MBG. - Pengaruh Kelompok Tertentu
Seperti yang disebutkan oleh Kabag Ops Polres Jayawijaya, AKP Soeparmanto, beberapa kelompok tertentu mungkin memiliki agenda politik atau sosial yang mempengaruhi siswa untuk menolak program MBG.
Imbauan Kepolisian dan Pihak Sekolah
Untuk mengantisipasi aksi demonstrasi yang berpotensi mengganggu ketertiban, pihak kepolisian telah meminta kepala sekolah mengimbau siswa agar tidak terlibat dalam aksi tersebut. Polisi juga menegaskan pentingnya menjaga hak setiap siswa untuk menerima manfaat MBG.
Komitmen Pemerintah dalam Peningkatan Gizi
Program MBG merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan dan kualitas gizi pelajar di daerah-daerah terpencil. Dengan asupan gizi yang memadai, diharapkan pelajar dapat lebih fokus dalam menuntut ilmu dan mencapai prestasi yang lebih baik.
Kesimpulan
Pemerintah dan masyarakat perlu memperkuat dialog serta sosialisasi terkait tujuan dan manfaat program MBG untuk mengurangi resistensi. Dengan komunikasi yang baik, diharapkan seluruh pihak dapat memahami pentingnya program ini demi masa depan generasi muda yang lebih sehat dan berdaya saing.
Artikel ini telah tayang di JPNN.Com dengan judul : MBG Ditolak di Papua, Istana Bilang Begini