DIARYPSIKOLOGI.ID – Ketika cinta sejati diuji oleh badai, hanya mereka yang benar-benar tulus yang mampu bertahan. Itulah yang terjadi pada Luqman Hakim, pria yang dengan penuh keyakinan menikahi Salsa, mantan guru dari Jember, meskipun istrinya sempat diterpa skandal yang mengguncang media sosial. Keputusan Luqman ini pun menuai perhatian publik. Apa yang membuatnya tetap mantap melangkah ke pelaminan bersama Salsa?
Cinta yang Kuat di Tengah Cobaan
Pernikahan Luqman dan Salsa resmi digelar pada Jumat, 28 Februari 2025. Meski Salsa sempat tersandung kasus video joget tanpa busana yang viral, Luqman tetap memilih untuk bersamanya. Ia mengaku mengenal Salsa sejak akhir tahun 2024 dan sejak awal sudah memiliki niat untuk menjalin hubungan serius.
Alih-alih menghakimi atau menjauhi, Luqman justru menunjukkan dukungan penuh kepada Salsa. Baginya, kesalahan masa lalu istrinya bukan sesuatu yang pantas untuk dihukum, melainkan sebuah ujian yang harus mereka hadapi bersama. Keputusan ini menunjukkan bahwa bagi Luqman, cinta sejati bukan hanya tentang menerima yang baik, tetapi juga siap menghadapi masa sulit bersama.
Penyesalan dan Permintaan Maaf Salsa
Sadar akan kesalahannya, Salsa telah menyampaikan permintaan maaf secara publik. Dalam videonya, ia menjelaskan bahwa dirinya telah menjadi korban tipu daya seseorang di media sosial yang memanfaatkan kepercayaannya. Rasa penyesalan yang mendalam terpancar dalam setiap kata yang diucapkannya.
Luqman melihat ketulusan dalam permintaan maaf itu. Baginya, kesalahan Salsa bukanlah akhir dari segalanya, melainkan sebuah pelajaran yang akan membuat mereka lebih kuat sebagai pasangan. Sikap Luqman ini menjadi bukti bahwa cinta sejati adalah tentang penerimaan dan perjuangan bersama.
Kesimpulan
Pernikahan Luqman dan Salsa membuktikan bahwa cinta sejati tidak hanya hadir dalam kebahagiaan, tetapi juga dalam kesulitan. Ketika banyak orang memilih untuk menghakimi, Luqman justru merangkul dan memberikan kesempatan kedua. Keputusannya ini mengajarkan bahwa cinta sejati adalah tentang kesetiaan, pengampunan, dan komitmen untuk saling mendukung dalam setiap kondisi. Kini, mereka melangkah bersama untuk membangun rumah tangga yang penuh keikhlasan dan harapan baru.